Rabu, 23 Desember 2015

Pendakian Gunung Sumbing - 3371mpdl


Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh..


Sampuran.

Gunung sumbing, (23-26 Desember 2015)

Kali ini Kami akan bercerita tentang pendakian ke gunung Sumbing. Gunung Sumbing adalah gunung api yang terdapat di Jawa Tengah, Indonesia. Berdiri tegak setinggi 3.371 meter di atas permukaan laut, gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Gunung ini secara administratif terletak di tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang; Kabupaten Temanggung; dan Kabupaten Wonosobo. Bersama dengan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing membentuk bentang alam gunung kembar, seperti Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, apabila dilihat dari arah Temanggung. Celah antara gunung ini dan Gunung Sindoro dilalui oleh jalan provinsi yang menghubungkan kota Temanggung dan kota Wonosobo. Jalan ini biasa dijuluki sebagai ""Kledung Pass".

Tidak diketahui pasti kapan gunung ini meletus, tetapi di puncaknya terdapat kawah yang masih aktif.

Gunung Sumbing mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Sebagian besar wilayah kereng gunung ini telah digunakan untuk lahan pertanian.

Pendakian gunung sumbing bisa dilalui dari beberapa jalur pendakian yaitu :
1. Dari Wonosobo, via Desa Garung 
2. Dari Temanggun, via Cepit Parakan
3. Dari Magelang, Kaliangkrik, ada dua jalur, bisa dari desa Mangli dan Desa Butuh
4. Dari Bowongso, sebelah barat Gunung Sumbing

Dari beberapa jalur menuju Puncak Gunung Sumbing, Kami akan melalui perjalanan lintas kawah, yaitu naik melalui Magelang, via Kaliangkrik Desa Butuh, lalu menyebrang Kawah dan turun melalui Jalur Desa Garung, Wonosobo. Perjalanan yang jauh memang.





23 Desember 2015

Rencana awal pendakian akan dilakukan oleh dua team dari Peta (Asal Purwakarta) dan P3K (Asal Jakarta). Kedua team akan berangkat 23 Des 2015 pada sore/malam hari dan bertemu di Kota Magelang pada 24 Des 2015.

Namun timing untuk pertemuan di Kota Magelang tidak bisa sesuai dengan rencana awal. Tim P3K dari Jakarta terjebak macet di tol Jakarta Dalam Kota, sehingga tim P3K tiba di Kota Magelang pada 24 Des 2015, sedangkan tim Peta yang berangkat dari Purwakarta tiba di Kota Magelang tiba di Kota Magelang pada pagi hari.

16.00 WIB
Di rumah ujey menjadi tempat berkumpulnya 6 orang yang akan mendaki Gunung Sumbing. Rizal, Ujey, Mugni, Tantri, Iza dan Herman. semua berkumpul sore hari di rumah Ujey sekaligus breafing terakhir, mengechek seluruh logistik dan makanan yang akan dibawa untuk pendakian Gunung Sumbing. 




18.30 WIB
Keenam keril pun siap untuk pendakian Gunung Sumbing, setelah berdoa bersama sama, kami berenam langsung berangkat dari rumah ujey menggunakan angkotan umum menuju Terminal Sadang Purwakarta menuju tempat agen bis Purwakarta - Magelang. Kami menunggu bis disana. Bis yang aka kami naiki adalah Bis Putra Remaja, salah satu bis Pariwisata yang di booking oleh agen bis untuk keperluan angkutan umum dari Purwakarta Menuju Magelang. Tiket yang biasa nya 160ribu, berhubung akhir tahun dan waktunya liburan, tiket naik harganya menjadi 200ribu. Bis Putra Remaja mempunyai konfigurasi tempat duduk 2-2. sehingga nyaman untuk beristirahat malam sebelum pagi keesokan hari nya mendaki.

20.00 WIB
Bis delay, semula bis yang kan berangkat menuju Magelang jam 7 malam, namun bis berangkat dari Sadang menuju Magelang ini baru berangkat pada jam 8 malam, itu pun mengambil beberapa penumpang dari beberapa agen bis di daerah Cikampek. setelah itu, bis masuk tol Kopo dan langsung menuju ke Magelang.

08.00 WIB


Kami tiba di Kota Magelang, memeriksa keril semua kumplit, tidak ada yang tertinggal di bis. Saat itu juga langsung bergegas naik angkutan kota dari tempat pemberhentian bis menuju Alun Alun Magelang dengan Tarif 5000/orang. Tiba di alun alun Magelang, kami sarapan di sebuah angkringan dengan harga yang sangat murah.

Sehabis sarapan, kami menjadi sebuah angkutan umum untuk mau disewa membawa kami berenam menuju Pasar Kaliangkrik. Pasar Kaliangkrik adalah sebuah tempat yang dekat dari Basecamp pendakian Gunung Sumbing yang mempunyai dua jalur yaitu jalur Desa Butuh dan Jalur Desa Mangli. Akhirnya kami dapat sewaan angkutan umum dengan tarik 90ribu/6orang borongan sampe pasar kaliangkrik.


10.00 WIB


Tiba di Pasar Kaliangkrik, kami kebingungan karena belum ada yang pernah menjadi ke Gunung Sumbing sama sekali. Jalur pendakian via Kaliangkrik pun terbilang sangat jarang dilalui oleh pendaki, sehingga minim sekali informasi mengenai pendakian via jalur kaliangkrik. Setelah nanya nanya ke sebuah warung makan, akhirnya kami dapat info untuk naik ojek seharga 20rbu menuju ke basecampe kaliamgkrik di Desa Butuh Kec. Kaliangkrik, Magelang. Saat naik ojek, trek jalur ke basecamp adalah pemandangan perkebunan warga dengan nanjak yang tanpa henti. Rumah rumah yang berada di desa ini ada pada ketinggian diatas 1400Mpdl, sangat dingin dan berkabur cuaca di Desa Butuh.


Basecamp Kaliangkrik adalah rumah dari kepala dusun desa Butuh. Disini kita melakukan pendataan personil yang akan melakukan pendakian Gunung Sumbing. Biaya pendaftaran perorang dikenakan biaya 5000 rupiah. Di sini juga terdapat beberapa suvenir Gunung Sumbing seperti Baju, Stiker, dll. Kita juga bisa sewa beberapa peralatan pendakian di Basecamp jika ada peralatan yang kurang.



Benar saja, saat kami tiba di Bascampe, sangat jarang sekali pendaki yang memulai atau menyudahi pendakian gunung Sumbing. hanya ada beberapa orang pendaki saja yang baru turun mendaki dari Gunung Sumbing via jalur Kaliangkrik.

Setibanya di Basecamp Desa Butuh, kami beristirahat sejenak, meluruskan kaki, dan memesan mie instan. harga mie instan+nasi+telor disini hanya 5ribu dengan nasi sepuasnya.

Dengan teliti memeriksa kembali logistik team, kami memohon izin kepada kepala dusun untuk pendakian di siang hari. 

13.30 WIB
Berdoa selesai, kami memulai pendakian dari basecamp Kaliangkrik Desa Butuh. semula adalah trek bebatuan yang dibuat oleh warga sekitar sampe batas perkebunan di pos 1. Tanjakan tangga berbatu itu pun tidak ada bonus sama sekali menanjak curam terus. Kiri kanan pemandangan disini adalah perkebunan warga di dataran tinggi. sangat indah sekali, dibawah terlihat pemukiman warga yang berundak undak semakin keatas dan kabut yang selalul hadir menyelimuti genteng genteng rumah Desa Butuh.




15.00 WIB
Dengan beberapa kali break di pertengahan jalan untuk mengatur nafas, sampailah kami di Pos 1. berhubung sudah waktunya sholat ashar, kami langsung ambil air wudhu dan menunaikan sholat ashar terlebih dahulu sebelum melanjutkan pendakian. Air dari mata air yang sangat dingin membuat lelah kami hilang. Sholat ashar selesai, kami melanjutkan pendakian menuju pos 2.


15.30 WIB
Dari pos1 menuju Pos 2, jalur pendakian nya sudah masuk perhutanan Gunung Sumbing. banyak pohon besar yang menjulang ke atas dan beberapa area pepohonan bekas kebakaran.

17.00 WIB
Sampai di Pos 2. beristirahat kembali, menghela nafas, sembari meneguk air dan beberapa cemilan snack. Di Pos 2 ada area untuk mendirikan 2 buah tenda.


15 Menit beristirahat kami pun melanjutkan pendakian menuju ke Pos 3. perjalanan dari pos 2 menuju pos 3 ada beberapa jalur yang landai. lebar jalan semakin mengecil, di kanan kami lebih banyak jurang yang dalam dan curam. pandangan semakin menggelap, dan kami pun menyebrangi beberapa sungai diatas bebaturan tebing. Pendakian via Desa Butuh Kaliangkrik akan melalui 10 sungai. sehingga kita tidak ketakutan akan kehabisan air minum. Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 pun diawali oleh lepas nya batas vegetasi hutan Gunung Sumbing dan masuk ke area yang semakin terbuka.


di Pertengahan jalan tepat saat magrib tiba kami beristirahat di sebuah sungai yang air nya dingin. kami menunaikan sholat Magrib di gelapnya hutan.

berhubung semakin gelap, maka peralatan penerangan kami persiapan terlebih dahulu sebelum melanjutkan pendakian.

Perjalananpun dimulai kembali, headlamp dan senter yang kita pakai siap untuk menemani pendakian malam. jalur yang kami lalui semakin menyempit. sebelah kiri kami sesekali ditemui tebingan dan di kanan kami adalah jurang yang curam.

20.00 WIB
Akhirnya kami tiba di Pos 3. Kami menemui pendaki yang membuat tenda di Pos 3. sembari meneguk sedikit air minum yang kami ambil di salah satu sungai yang kami lalui, kami sambil mengatur nafas yang terengah engah.

Trek dari pos 3 menuju ke pos 4 yang kami rencanakan untuk beristirahat disana, mulai menanjak. dan memutai punggungan Gunung Sumbing. beberapa kali kami break untuk beristirahay dari lelah nya pendakian namun tidak boleh lama lama karena jika terlalu lama, hawa mengantuk datang.

23.00 WIB
Alhamdulillah pada pukul 11 malam, kami berenam tiba di pos 4, pohon tunggal. sebuah area yang memilihi beberapa lahan untuk mendirikan tenda. terlihat ada beberapa tenda dari pendaki lain yang beristirahat di pos 4.

Kami pun mendirikan dua buah tenda yang akan dipakai 3 orang untuk satu tenda nya.

Tenda yang kami dirikan kami pakaikan flysheet karena cuaca pada malam itu turun hujan. Sangat dingin malam itu.

25 Desember 2015
05.30 WIB
Kami terbangun, bersiap siap untuk menikmati sunrise untuk beberapa teman teman penikmat sunrise. Sunrise yang terlihat dari Pos 4 dari Pohon Tunggal via kaliangkrik, akan dimanjakan dengan pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Matahari akan terbit dibelakang gunung gunung tersebut. Sangat Indah. :')



06.30 WIB
Sembari menikmati sunrise nya, kami sambil membuat sarapan dan packing untuk melanjutkan pendakian.


10.00 WIB
Setelah sarapan dan puas menikmati panorama pagi hari di Pos 4 Pohon Tunggal, packing pun sudah selesai dan semua keril siap untuk dibawa kembali, kami memulai summits menuju puncak.

Ada beberapa puncak di Gunung Sumbing. yaitu Puncak Sejati (Kaliangkrik), Puncak Buntu, dan Puncak Rajawali (Puncak tertinggi gunung Sumbing 3371mdpl).

Perjalanan dari Pos 4 menuju puncak Sejati sangat menantang, tidak ada bonus dari sini. Trek yang dihadapi tanjangan yang curam. di pertengahan jalan akan ada sebuah pertigaan yang sedikit landai. Disini akan kita dapati pemandangan yang sangat indah. hamparan tebing kawah sudah terlihat, semua puncak yang berada di Gunung Sumbing akan terlihat juga. pertigaan itu jika kita mengambil ke kanan (ke bawah) akan turun menuju kawah Gunung Sumbing. Jika kita mengambil ke kiri (Ke atas) akan sampai ke Puncak Sejati (Kaliangkrik).

Kami berenam tidak melanjutkan sampai ke Puncak Sejati, dari pertigaan itu kami mengambil jalur ke kanan menuju Kawah Gunung Sumbing. Alasannya adalah target kami adalah melintas kawah Gunung Sumbing dan masuk ke Jalur nya Garung dan menuju Puncak Buntu.

jalur turun dari pertigaan menuju ke kawah adalah semak semak edelweiss, dan setelah tiba dibawah kita disuguhkan pemandangan sabana yang sangat panjang dan luas, kami mengambil jalur ke sebelah kiri dan mengikuti arus sabana tersebut. Setelah tiba di ujung sabana, kami menaiki sebuah tanjangan selama 10menit lalu tiba lah di sebuah kawah. Kawah itu adalah kawah dua. kawah ini masih aktif, gas H2S yang meyembur besar dari dalam tanah sangat jelas terlihat. di atas tanah didekat kawah pun terdengar getaran getaran pergerakan dari dalam tanah, entah itu gas atau apalah. :D pokonya Serem deh. Dikawah ini juga terlihat ada sebuah makan yang dikeramatkan oleh warga sekitar.




kami melewati tengah kawah tersebut dengan berhati hati karena tanah yang kami injak adalah tanah kawah yang bergerak gerak. Setelah melewati kawah dua, trek nya adalah bebatuan besar yang menurun. Dari sini terlihat Kawah satu Gunung Sumbing, kawah yang katanya pertama kali meletus. Kawah ini sudah mati dan sudah tidak aktif lagi. Ada genangan air di daerah ini namun jangan coba coba untuk meminumnya karena air itu adalah air dari kawah dua Gunung Sumbing air yang sudah bercampur dengan belerang.


12.00 WIB 
Sejenak kami beristirahat di Kawah satu Gunung Sumbing sambil menunaikan sholat dhuhur saat itu. Dan nah ini dia, kelanjutan dari kawah satu untuk menembus puncak buntu dan sekaligus masuk ke Jalur Garung adalah trek tergila sepanjang perjalanan kami. trek itu sudah hampir tidak terlihat. Sebelumnya kami sudah lesu setelah mencari trek mana yang harus kami ambil karena sangat susah untuk menebak nebak jalur yang harus kami ambil dengan kondisi fisik yang sudah kelelaha. Keputusan harus tepat agar mental kami tidak runtuh apabila keputusan salah dan ternyata kita harus balik arah. untuk nya saat itu siang hari, sehingga salah satu dari kami menaiki dan mencari trek duluan. sebelah aman, maka semua mengikuti nya. trek itu sangat menukik. kami berjalan sambil merangkak dan berdoa semoga tidak terpeleset dan terjatuh ke bawah lagi. Sangat curam, apalagi kami sambil membawa keril yang besar besar. Ini menjadi tantangan kami untuk melanjutkan perjalanan.

13.30 WIB
Alhamdulillah kami tiba di Puncak Buntu, salah satu Puncak Gunung Sumbing. hamparan pemandangan kedua kawah, dan puncak yang lainnya terlihat jelas. Dari sini Gunung Merbabu dan Merapi sudah tidak terlihat. Namun Gunung kembaran dari Sumbing, yaitu Gunung Sindoro sudah jelas tegak dihadapan kami.

kami pun menikmati panorama di puncak buntu tersebut dan berfoto ria.




14.30 WIB
Saat nya melanjutkan perjalanan kembali. Selanjutnya adalah penurunan gunung Sumbing Via jalur Garung, Wonosobo. trek jalur garung ini diawali dengan menuruni bebatuan besar, yang curam, tanah yang gembur, maka harap berhati hati saat memijakan kaki.


17.00 WIB
Sampailah kami di Pestan, sebuah wilayah yang banyak area landai dan terbuka yang cocok untuk menditikan tenda. jalur Garung adalah jalur yang banyak dipilih oleh pendaki gunung sumbing dan pestan adalah tempat berkumpulnya para pendaki. saat kami tiba di pestan ada begitu banyak tenda dan ratusan pendaki yang lalu lalang di area sini. Pemandangan sunrise, pemandangan Gunung Sindoro di Pestan sangat indah.



21.15 WIB
Kami tiba di Pos 1. Dari Pos 1, kami sudah kelelahan, sehingga kami menggunakan jasa ojek menuruni dari Pos 1 menuju basecamp Gunung Sumbing. Jalan dari Pos 1 menuju Basecamp sudah rapi dengan bebatuan sehingga motor bisa sampai di pos 1. Ada banyak ojek disana malam itu. biaya naik ojek adalah 20ribu per orang.

Post by,
Rizal Riansyah